Siapa kata Jaringan Islam Liberal (JIL) bertolak ansur dengan penindasan Israel di Lubnan?
Aku terjumpa kata2 ini di blog seorang orang Melayu tadi, "kumpulan Islam liberal juga tak berapa suka. Mereka macam biasa akan menggunakan hujah seperti 'perang jadi abu', 'marilah kongsi perdamaian' dan yang paling memualkan 'kasihan yahudi dah jadi mangsa nazi, meh la beri sedikit tanah belakang rumah kepada mereka.'"
Aku bukan nak kata yang aku ni rapat sangat dengan JIL. Kenal sangat dengan Ulil Abshar. Atau bertepuk bertampar dengan Luthfi Assyaukanie. Betul, aku tak kenal Guntur. Dan Nong Darol. Atau Gus Dur.
Tetapi, tulisan Ulil dan Luthfi betul2 menyimpang jauh dari apa yang diperkatakan oleh penulis blog tu. Ulil menulis di hujung tulisan yang berjudul Bush, Israel dan Hezbollah, "[s]aya mengagumi Amerika sebagai bangsa dan peradaban, sebagai negeri yang men-champion nilai-nilai kebebasan. Tetapi saya tak tahan melihat hipokrisi yang dipraktekkan oleh pemerintah AS dalam menyelesaikan masalah di Timur Tengah saat ini."
Tulisan tu tersiar di akhbar Kompas dan web rasmi JIL.
[untuk tulisan penuh sila ke sini]
Sementara Luthfi menulis juga di dalam Kompas, katanya, "Pemerintah Amerika berlagak tuli, kepada siapa lagi negeri adikuasa itu mau mendengar. Perilaku dan kebijakan politik luar negeri Amerika, khususnya menyangkut Timur Tengah, sungguh sangat mengkhawatirkan dan menjadi ancaman serius, bukan hanya bagi keamananAmerika sendiri (karena ini akan terus menjadi bahan bakar ampuh untuk menyulut kebencian), tapi juga bagi wacana demokrasi, HAM, dan model kemajuan di masa depan."
No comments:
Post a Comment