20 January 2006

Intelektual tewas jiwa

"... Seorang ahli sejarah Rusia dari Poland menggambarkan gejala itu begini: 'Akibat keadaan seperti itu, muncullah orang yang tidak berguna yang menyedari bahawa aspirasi, bakat dan pengetahuannya tidak berguna dalam kehidupan bangsanya, jenis orang yang kerana malas terpaksa rosak moralnya.

... Jan Kucharzewski menambah: "... individu-individu yang berfikiran dan berperasaan menentang rejim [Rusia] tersebut dan keadaan [sosial] yang menyedihkan [ini] untuk bertahan hidup, [mereka] segera menyedari bahawa mereka tidak dapat membebaskan jiwa mereka dari racun busuk yang disuntikkan [oleh] sistem itu tidak hanya kepada para pendukungnya [kerajaan Rusia], malah kepada lawan-lawannya [aktivis antikerajaan]."

"... Syed Hussein Alatas, dalam bukunya Intelektual Masyarakat Membangun (teks asal 1977), melakarkan kegagalan ini dengan nada serta analisa yang sangat menyedihkan - selain di Rusia, di beberapa negara lagi. Sangat baik jika kita merenung kembali karya besar ini, khasnya bab-bab "Kaum intelektual dan fungsinya" dan "Munculnya kaum intelektual".

"Jiwa-jiwa [intelektual] yang kerdil memanfaatkan waktu mereka untuk omong kosong tentang kekacauan masyarakat. Kebajikan dan kecurangan sama saja. Istilah orang jujur bererti orang yang tertipu, atau hampir dungu," tulis tokoh sosiologi ini, mengutip pandangan Kuchazewski"

... selanjutnya ke Selak Lagi

No comments: